Saturday, May 14, 2016

PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH



1.      PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

Rumusan Masalah                       
1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2.      Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah
3.      Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4.      Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
5.      Tujuan  dan Manfaat

Tujuan penulisan
untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan antara karya ilmiah dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap - tahap pelaksanaan dan cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan supaya dapat dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis – jenis dari karya atau penulisan ilmiah.
Manfaat penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.
1.      Tinjauan Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan karya ilmiah sudah banyak buku – buku yang ditulis oleh para ahlinya. Pertama pengertian dari karya ilmiah itu sendiri dipaparkan oleh Drs. Abdul Chaer (2011) dalam buku yang berjudul “Ragam Bahasa Ilmiah” namun dalam pembahasannya kurang spesifik dan lebih menekankan pada cara penulisan kutipan.

Hal yang sama oleh Prof.Dr.Mahsun, M.S (2007) dalam bukunya “Metode Penelitian Bahasa”, dalam buku ini lebih banyak pembahasan tentang tahapan – tahapan penelitian disertai dengan contoh.
Sedangkan di buku yang lain oleh Drs. Hermawan Warsito (1992), Pengertian karya ilmiah, cara penulisan karya ilmiah, jenis – jenis karya ilmiah dipaparkan secara komplit. Tetapi pada pembahasannya disajikan secara ringkas serta Dra. Hj. Endang Rumaningsih, M.Hum. (2006), memaparkan hal yang sama dengan Drs. Abdul Chaer (2011).

Kerangka Pemikiran
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.

METODE PENELITIAN
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1.            Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:

a.       Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan

-          Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
-          Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
-          Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
-          Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
-          Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
-          Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b.      Pembatasan topik atau penentuan judul

-          Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
-          Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai  penulisan karya ilimiah tersebut.
-          Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
-          Pembuatan kerangka karangan (outline)
-          Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
-          Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
-          Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2.            Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a.       Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b.      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.       Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.      Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.


3.            Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4.            Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian  bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.            Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh  peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a.       Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b.      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman  pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.

ANALISA DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
1.        Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2.        Menafsirkan temuan penelitian.
3.        Menganalisis hasil penelitian.
4.        Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5.        Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.
6.        Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.


PENUTUP

1.        Kesimpulan
Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap.

2.        Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.

Daftar Pustaka
-            Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke kanan.
-            Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.
-            Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.
-            Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan ulang.

Teknik :
-          Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.
-          Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.
-          Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.
-          Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.
Referensi :
http://ayfadillara.blogspot.co.id/2015/12/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html


No comments:

Post a Comment