1. PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Penelitian
ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi
dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena.
Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode
ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
Penelitian
ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam.
Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang,
karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali
mengalami retroduksi.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya
ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau
kerangka penulisan karya ilmiah
3. Bagaimana cara penulisan karya
ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa
saja yang termasuk karya ilmiah?
5. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan
untuk memaparkan bagaimana cara penulisan karya ilmiah
yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menjelaskan tentang perbedaan
antara karya ilmiah dan karya non-ilmiah. Yang mencangkup tahap - tahap
pelaksanaan dan cara penulisan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan
supaya dapat dikomunikasikan dengan baik pada sasaran serta menunjukan jenis –
jenis dari karya atau penulisan ilmiah.
Manfaat
penulisan ini supaya pembaca makalah ini dapat bertambah wawasan.
1. Tinjauan Pustaka
Pembahasan
tentang cara penulisan karya ilmiah sudah banyak buku – buku yang ditulis oleh
para ahlinya. Pertama pengertian dari karya ilmiah itu sendiri dipaparkan oleh
Drs. Abdul Chaer (2011) dalam buku yang berjudul “Ragam Bahasa Ilmiah” namun
dalam pembahasannya kurang spesifik dan lebih menekankan pada cara penulisan
kutipan.
Hal
yang sama oleh Prof.Dr.Mahsun, M.S (2007) dalam bukunya “Metode Penelitian
Bahasa”, dalam buku ini lebih banyak pembahasan tentang tahapan – tahapan
penelitian disertai dengan contoh.
Sedangkan
di buku yang lain oleh Drs. Hermawan Warsito (1992), Pengertian karya ilmiah,
cara penulisan karya ilmiah, jenis – jenis karya ilmiah dipaparkan secara
komplit. Tetapi pada pembahasannya disajikan secara ringkas serta Dra. Hj.
Endang Rumaningsih, M.Hum. (2006), memaparkan hal yang sama dengan Drs. Abdul
Chaer (2011).
Kerangka
Pemikiran
Uraikan
cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka
konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam
bentuk diagram alur.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan.
Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”,
yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan
setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian
adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.
METODE PENELITIAN
Dalam
menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada
tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini
berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang
topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh
mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai
persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber daya manusia,
hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis
menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,
mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya,
berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif
yang akan diproses selanjutnya.
Dalam
tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik
dan mempertimbangkan
- Topik yang akan di pilih harus
yang ada di sekitar penulis.
- Topik yang di pakai harus topik
yang paling menarik dari topik yangada.
- Pembahasan harus terpusat pada
segi lingkup sempit dan terbatas.
- Memilki data dan fakta yang
obyektif dan mencukupi.
- Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya meskipun sedikit.
- Harus memiliki sumber acuan
atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan topik atau penentuan judul
- Pembatasan topik harus
dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
- Penentuan judul dapat dilakukan
sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya
ilimiah tersebut.
- Penentuan judul karya ilmiah
harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what
(apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
- Pembuatan kerangka karangan
(outline)
- Membimbing untuk memulai
menyusun kerangka karangan.
- Membuat pedoman penulisan karya
ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
- Pembuatanrencana daftar isi
dari karya ilmiah.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap
pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi
melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam
kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan
catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian.
Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a. Pencarian berbagai keterangan
dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b. Pengumpulan keterangan dari
pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c. Pengamatan langsung (observasi)
ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d. Melakukan percobaan di
labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3. Tahap Pengorganisasian atau
Pengonsepan
Setelah
kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap
pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian
data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu
proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari
berbagai referensi.
Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah,
data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan
karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4. Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum
mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam
karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat,
penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5. Tahap Penyajian
Dalam
tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca
orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan
cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan :
a. Segi kerapian dan kebersihan
karya ilmiah itu.
b. Tata letak (layout)
unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka,
halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar
pustaka, dll.
ANALISA
DAN PEMBAHASAN
Tujuan
dari bab pembahasan ini adalah :
1. Menjawab masalah penelitian
atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2. Menafsirkan temuan penelitian.
3. Menganalisis hasil penelitian.
4. Mengintegrasikan temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5. Memodifikasi teori yang ada
atau menyusun teori baru.
6. Menjelaskan implikasi lain dari
hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan
terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga
dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua
hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap.
2. Saran
Saran
yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi
seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap
layak.
Daftar
Pustaka
- Baris pertama di mulai pada
margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke
kanan.
- Jarak antar baris adalah 1,5
spasi.
- Daftar pustaka diurut berdasar
abjad huruf pertama nama penulis.
- Jika penulis yang sama menulis
beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan ulang.
Teknik :
- Nama penulis yang diawali
dengan penulisan nama keluarga.
- Tahun terbit karya ilmiah yang
bersangkutan.
- Judul karya ilmiah dengan
menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata
sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.
- Data publikasi berisi nama tempat
kota dan nama penerbit.
Referensi :
http://ayfadillara.blogspot.co.id/2015/12/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html
No comments:
Post a Comment