Wednesday, November 20, 2013

Tugas Ilmu Budaya Dasar "KEBUDAYAAN DAERAH PAPUA"


KEBUDAYAAN PAPUA
BAB I

PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan berbudaya, tentunya Indonesia sebagai Negara  kepulauan yang begitu luas, dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, yang dibatasi oleh lautan, memiliki keragaman kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini tentu tak mesti menjadi sebuah perbedaan yang akhirnya menjadi konflik diantara sesama bangsa Indonesia. Justru hal tersebut harus dianggap khazanah kekayaan kebudayaan di Indonesia yang akan menjadi pemersatu bangsa, seperti halnya semboyan Negara kita, “ Bhineka Tunggal Ika “ yang berarti berbeda-beda namun tetap satu jua, Salah satu daerah di Indonesia yang memilki kebudayaan yang cukup terkenal serta memiliki kebudayaan yang sangat kaya serta masih memiliki keasliannya di tengah aliran globalisasi adalah salah satunya di daerah irian. Seperti yang kita tahu bagaimana Begitu kayanya daerah irian ini. Ditambah lagi dengan kekayaan kebudayaan begitu beragam serta jauh berbeda dengan kebudayaan yang ada didaerah Indonesia lainya, bagaimana mereka masih berpegang teguh terhadap ajaran nenek moyang mereka serta masih tertutup dari budaya luar.

  1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

  1. Mengetahui letak geografis serta demografis dari kebudayaan irian.
  2. Mengetahui perlengkapan serta peralatan yang digunakan oleh kebudayaan irian untuk biasa bertahan hidup.
  3. Mengetahui system mata pencahariannya.
  4. Mengetahui system kekerabatan dan organisasi sosial yang ada di kebudayaan tersebut.
  5. Mengetahui bahasa daerah yang sehari-hari digunakan

BAB II

KEBUDAYAAN PAPUA



  1. Letak Geografis dan Demografis Papua

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian timur di Indonesia.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua. Pada masa pemerintahan kolonia Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda ( Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea ). Setelah belanda di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oelh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada 2003,disertai oleh berbagai protes ( Penggabungan Papua Tengan dan Papua Timur ), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia ; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat ( setahun kemudian menjadi Papua Barat ).

a.1. Papua Timur
1. Luas Wilayah

Luas wilayah provinsi Papua adalah 317.062 ( Km2 ). Jika dibandingkan dengan wilayah Republik Indonesia. Maka luas wilayah Provinsi Papua merupakan 19,33 % dari luas Negara Indonesia yang mencapai 1.890.754 ( Km2 ).ini merupakan provinsi terluas di Indonesia.
Persentase penduduk Papua jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia secara keseluruhan tercatat sebesar 0.77% pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1980 meningkat menjadi 0.79%.Pada tahun 2000 mengalami penurunan menjadi 0.86% dan terakhir pada tahun 2005, persentase  jumlah penduduk Papua tercatat sebanyak 0.85%.
            Kabupaten Merauke merupakan daerah yang terluas yaitu 4397 Ha atau 13.87% dari total luas Provinsi Papua. Sedangkan Kota Jayapura merupakan daerah terkecil tetapi apabila dibandingkan dengan kota se-Indonesia, maka Kota Jayapura merupaka kota yang terluas. Kota Wamena ( Jayawijaya ) dengan ketinggian 2000 – 3000 meter diaatas permukaan laut merupakan kota tertinggi dan terdingin di Papua. Sedangkan yang terendah adalah kota Merauke dengan ketinggian 3.5 meter diatas permukaan laut.

2. Letak Geografis

Provinsi Papua dengan luas 31.7062 km2 , terletak diantara 130-141o  Bujur Timur dan 2o25 Lintang Utara – 9o Lintang Selatan.

2. Batas Wilayah

Provinsi Papua berbatasan dengan :

Sebelah Utara                     : Samudera Fasifik
Sebelah Selatan                  : Laut Arafura
Sebelah Barat                     : Provinsi Papua Barat
Sebelah Timur                     : Papua New Guinea


4. Topografi
Pegunungan Utama di Provinsi Papua terdiri atas Pegunungan Kobowre di Nabire, Pegunungan Sudirman di Enarotali dan Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya di Jayawijaya, Pegunungan Vanres di Mamberamo, Pegunungan Gauntier dan Pegunungan Wisnumurti.
Gunung dan Puncak di Provinsi Papua yang berada di deretan pegunungan tersebut adalah :

-          Gunung Waspada ( 1.070 m )
-          Puncak Jaya ( 5.030 m )
-          Puncak Trikora ( 4.750 m )
-          Puncak Yamin ( 4.350 m )
-          Puncak Mandala ( 4.700 m )
-          Gunung Dom ( 1.332 m )

Pegunungan Jayawijaya merupakan suatu perluasan cordillera yang mengubah dataran tinggi Papua yang berpusat New Guinea, membentang sepanjang 400 mil ( 640 km ) dari timur ke barat menyeberangi bagian tengah papua dengan puncak tertingginya adalah Puncak Jaya 16.502 kaki ( 5.030 meter ). Puncak dengan hutan lebat, kecuali salah satu puncak tertinggi yang terdiri dari batu karang glaciated.

5. Iklim dan Cuaca

Kota Jayapura merupakan daerah dengan suhu udara tertinggi, mencapai 28,2oC ditahun 2005 sedangkan Wamena merupakan daerah dengan suhu udara terendah yang mencapai 19,4oC pada tahun 2004. Persentase kelembaban udara tertinggi mencapai 87% di Biak pada tahun 2005 dan terendah mencapai 77% di Serui pada tahun 2001. Rata-rata penyinaran matahari tercatat di Merauke yang mencapai 70% pada tahun 2005 sedangkan persentase terendah tercatat pada tahun 2003 di biak yang mencapai 37 %.

a.2. Papua Barat
1. Luas Wilayah
No
Kabupaten / Kota
Luas ( km2 )
Persentase ( % )
1
Fafak
14.320.00
12.41
2
Kaimana
18.500.00
16.04
3
Teluk Wondama
4.996.00
4.33
4
Teluk Bintuni
18.658.00
16.17
5
Manokwari
14.448.50
12.52
6
Sorong Selatan
13.265.00
11.5
7
Sorong
18.700.00
15.75
8
Raja Ampat
11.901.00
10.32
9
Kota Sorong
1.105.00
0.96
Sumber : Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota se – Provinsi Irian Jaya Barat  pada tahun 2006.

        Provinsi Papua Barat memiliki luas wilayah 115.363.50 km2 dengan Kabupaten Teluk Bintuni merupakan Kabupaten terluas yaitu 18.658 km2 atau 16.17 % dari total luas wilayah Provinsi Papua Barat dan Kota Sorong merupakan kabupaten dengan luasan terkecil yaitu 1.105 km2. Luas wilayah kabupaten dan persentasenya terhadap Provinsi Papua Barat disajikan pada berikut ini.

2. Letak Geografis

Provinsi Papua Barat terletak antara 0o,0” – 4o,0’’ Lintang Selatan dan 1240,00’’ – 1320,0 Bujur Timur, tepat berada dibawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0 – 100 meter dari permukaan laut.
Tekanan udara rata-rata di wilayah Provinsi Papua Barat seperti yang disajikan pada Tabel diatas menunjukkan bahwa kabupaten Sorong dan Kota Sorong mempunyai tekanan udara rata-rata tertinggi yaitu sebesar 1.010.7 mbs, sementara tekanan udara rata-rata terendah terjadi kabupaten Fafak dengan tekanan udara rata-rata sebesar 994.31 mbs.Sepanjang tahun 2005 curah hujan dibeberapa wilayah di Provinsi Papua Barat tercatat bahwa curah hujan tertinggi terjadi di kabupaten fafak yaitu sebesar 3.209 mm. Sementara curah hujan terendah  terjadi di Kabupaten kaimana yang curah hujannya hanya mencapai 127 mm.

3. Batas Wilayah

Batas geografis Provinsi Papua Barat adalah :
Sebelah Utara              : Samudera Pasifik
Sebelah Selatan           : Laut Banda Provinsi Maluku
Sebelah Barat              : Laut Seram Provinsi Maluku
Sebelah Timur             : Provinsi Papua




4. Iklim dan Cuaca

Berdasarkan hasil pencatatan suhu udara pada beberapa stasiun yang berada di Kabupaten / Kota se-Provinsi Papua Barat pada tahun 2005 menunjukkan bahwa suhu rata-rata tertinggi terjadi di kabupaten sorong dan kota sorong yaitu sebesar 27.70 derajat Celsius dan suhu udara rata-rata terendah berada di kabupaten fafak yang hanya berkisar 14.50 derajat Celsius.
Provinsi Papua Barat mempunyai kelembaban udara yang hamper sama antar Kabupaten / kota yaitu berkisar pada 83.67 persen sampai 85 persen. Dimana angka terendah terjadi di kabupaten manokwari dan yang paling tinggi di kabupaten fafak.

B. Peralatan dan Perlengkapan Hidup
           
Banyak senjata yang digunakan oleh masyarakat papua dalam bertahan hidup, seperti halnya pisau belati yang merupakan senjata tradisional Papua. Selain itu mereka juga sering menggunakan Tombak serta panah untuk berburu.
Selain itu pula untuk bias bertahan hidup dari alam, mereka pun mendirikan rumah, seperti halnya suku Dani yang memiliki tempat tinggal bernama Honai. Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang.Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jendela. Sebenarnya struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.

C. Sistem Mata Pencarian
                       
Sistem mata pencaharian di papua ini amat beragam, sesuai dengan dimana masyarakat itu tinggal,
-          Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum, rumah diatas tiang ( rumah panggung ), mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan.
-          Penduduk daerah pedalaman yang hidup pada daerah sungai, rawa, danau dan lembah serta kaki gunung. Pada umumnya bermata pencahariannya menangkap ikan, berburu, binatang uatama yang diburu biasanya Babi, tapi dalam perjalanan orang sering menangkap beraneka ragam binatang dan mengumpulkan hasil hutan.
-          Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharianya berternak dan berkebun secara sederhana

 D. Sistem Kekerabatan dan Sistem Organisasi Sosial

Umumnya masyarakat papua hidup dalam system kekerabatan dengan menurut garis keturunan ayah ( Partrilinea ).Budaya setempat berasal dari Melanesia. Masyarakat berpendudukan asli papua cenderung menggunakan bahasa daerah yang sangat dipengaruhi oleh alam laut, hutan dan pegunungan.
 Beberapa contoh system kekerabatan yang berlaku di Papua :
-          Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, dimana bapak, ibu dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya. Dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.
-          Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya.
-          Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat berbentuk bulat beratap ilalang dan dindingnya dibaut dari kayu tanpa jendela.Rumah seperti ini disebut Honai.
-          Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan : rumah laki-laki ( Honai / pilamo ), rumah perempuan ( ebe-ae / ebei ), dapur ( hunila ) dan kandang babi ( wamdabu / wamai ).

  1. E.        Bahasa
 Di Papua ini terdiri ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik yang ada. Aneka Berbagai bahasa ini telah menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman.


Kesenian dan Kebudayaan Papua :
            Papua memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya, kesenian dan kebudayaan tersebut sangat unik dan menarik. Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua :

Bahasa
Terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik yang ada di Papua. Aneka Berbagai bahasa ini menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman. Namun ada masyarakat yang tidak mengerti bahasa Indonesia karena minimnya pendidikan yang ada di Papua

Pakaian Tradisional
Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat suku pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam membalut tubuhnya



Rumah Adat
Rumah adat Papua memiliki nama Rumah Honai, dimana bahan yang diguanakan untuk membuat rumah Honai yaitu dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.




Tari Tradisional
Papua memiliki berbagai macam tarian yang unik dan menarik, seperti tari selamat dating yang merupakan tarian khas papua yang menggambarkan kegembiraan hati para penduduk dalam menyabut para tamu terhormat yang datang ke wilayah mereka. Tari ini memiliki gerakan yang menarik, dinamik dan dilakuakan dengan semangat



Senjata Tradisional
Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh. Seperti pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi pinggiran belati tersebut. Namun ada senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah serta lembing yang digunakan untuk berburu



Makanan Khas
Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal dengan nama papeda. Masyarakat papua biasanya menyantap papeda bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan di bumbui kunyit dan jeruk nipis. 



Alat Musik
Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. Alat musik Tifa terbuat dari kayu yang mana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung salah satu kayu tersebut ditutup dengan mengunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang berfungsi agar alat musik Tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus



Kerajinan Tangan
Masyarakat papua biasanya membuat kerajinan tangan yang di buat dari bahan-bahan yang tersedia dialam. Seperti kerajinan tas yang bernama Noken. Kerajinan ini di buat dari kulit kayu yang di anyam, dan warna yang diguanakan berasal dari pewarna alami akar tumbuhan dan buah-buahan. Noken ini biasa di gunakan dan di bawah dengan menyangkutkan noken di atas kepala.




Sistem Kepercayaan
Sebagian masyarakat Papua masih memiliki kepercayaan totemisme, sebagai bentuk kepercayaan yang memandang asal-usul manusia berasal dari dewa-dewa nenek moyang, dan masih ada suku suku yang tertutup atau tidak mau berhubungan dengan dunia luar. Namun beberapa masyarakat Papua sudah memiliki dan memeluk agamanya yang resmi dari Indonesia


DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat.2004. manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan
About these ads
http://a62944.wordpress.com/2012/10/14/kebudayaan-papua/