Konsep menulis laporan ilmiah, Proses penyusunan karya
tulis ilmiah, Rancangan usulan penelitian.
1. KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH
1. Pengertian
Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana
penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada
orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan
ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah.
Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang
mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk
disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
2. Dasar
Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah.
Diantaranya :
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah
merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan
permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang
baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen
tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat
tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai
acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga
untuk laporan.
3. Jenis-jenis
Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan
Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a. Laporan Lengkap (Monograf)
· Menjelaskan proses penelitian secara
menyeluruh.
· Teknik penyajian sesuai dengan aturan
(kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
· Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya
yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
· Menjelaskan (juga) kegagalan yang
dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
· Organisasi laporan harus disusun
secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan
jelas).
b. Artikel Ilmiah
· Artikel ilmiah biasanya merupakan
perasan dari laporan lengkap.
· Isi artikel ilmiah harus difokuskan
kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
· Artikel ilmiah merupakan pemantapan
informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan
kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti
dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
4. Fungsi
Laporan Ilmiah
a. Laporan penelitian mengkomunikasikan
kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik
tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
b. Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai
sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
c. Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai
stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
5. Ciri
- Ciri Laporan yang baik
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain:
a. Penggunaan bahasa yang ilmiah
(baku).
b. Dalam penulisan laporan hanya menerima
tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
c. Laporan disertakan dengan identifikasi
masalah.
d. Data yang lengkap sebagai pendukung
laporan.
e. Adanya kesimpulan dan saranLaporan
dibuat menarik dan juga interaktif.
6. Macam-macam
laporan
Macam-macam laporan antara lain:
a. Laporan berbentuk formulir isian
Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang
diserahkan pada tujuan yang akan
dicapai.
b. Laporan berbentuk surat
Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa
perbedaannya terlatak pada isi dan
panjang surat.
c. Laporan berbentuk memorandum
Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat
dibanding surat.laporan ini sering
digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan
bawahan dalam suatu hubungan
kerja.
d. Laporan perkembangan dan keadaan
Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk
menyampaikan
perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk
mencapai tujuan/sasaran yang
telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada
pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan berkela
Laporan berkela dibuat secara rutin
(harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan
peningkatan prestasi.
f. Laporan laboratoris/hasil penelitian
Laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari
percobaan/penelitian yang dilakukan
dilaboratorium.
g. Laporan formal
ialah laporan yang memenuhi persyaratanpersyaratan
tertentu/sistematika baku sebuah
laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.
7. Syarat
Laporan Ilmiah
Syarat laporan ilmiah meliputi :
a. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah
jika memenuhi syarat sebagai berikut :
b. Penulisannya berdasarkan hasil
penelitian, disertai pemecahannya
c. Pembahasan masalah yang dikemukakan
harus obyektif sesuai realita/ fakta
d. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai
dengan kaidah bahasa, Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), serta
Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
e. Tulisan disusun dengan metode tertentu
f. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
g. Bahasanya harus lengkap, terperinci,
teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan
adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
8. Sistematika
Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang
terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah
atau laporan formal terdiri atas :
A. Bagian
Awal
1. Hal-hal yang termasuk bagian awal
adalah :
2. Halaman sampul
3. Halaman judul
4. Abstrak
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
B. Bagian Inti
v BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Kegunaan Penelitian
6. Definisi Operasional
v BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian pustaka setiap variabel
2. Hipotesis (jika ada)
v BAB III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
4. Metode Penelitian
5. Instrumen Penelitian
6. Teknik Analisis Data
v BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Uji Prsayarat Analisis
3. Pengujian Hipotesis
4. Pembahasan hasil penelitian
v BAB V KESIMPULAN
1. Kesimpulan
2. Implikasi
3. Saran
C. Bagian
Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3. Riwayat Hidup Penulis
8. Teknik Penulisan Komponen-komponen
Karya Ilmiah
Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu masalah
berdasarkan hasil kajian pustaka (teori) atau hasil pengamatan.
Ø Tahap-tahap Penyusunan Makalah
1. Persiapan
a. mengumpulkan dan membaca buku-buku
untuk memilih dan menentukan topik.
b. membaca buku-buku untuk memperluas
pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilih.
c. mengembangkan kerangka makalah
2. Penulisan
a. Kegiatan pengembangan kerangka makalah
menjadi sebuah makalah.
3. Pemeriksaan (Revisi)
a. Pemeriksaan terhadap isi dan
penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca.
Ø Pertimbangan dalam memilih topik yaitu
:
a. topik harus bermanfaat
b. menarik dan sesuai dengan minat
penulis
c. topik harus dikuasai penulis
d. tersedia sumber-sumber informasi dan
bacaan
9. Kerangka Makalah
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yangmelatarbelakangi pembuatan makalah atau
karya tulis.Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau
permasalahan yang akan ditulis.
1.2. Permasalahan
Bagian ini
mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas
harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.Pembatasan juga dapat berisi
penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
1.3. Tujuan
Bagian ini
mengungkapkan tujuan yangingin dicapai melalui karya tulis tersebut.
1.4. Manfaat
Bagian ini penulis
menjelaskan manfaat penelitian. Manfaat tersebut diarahkan kepada pihak-pihak
tertentu. Perumusan manfaat adalah untuk siapa dan apa manfaatnya untuk
pihak tersebut.
1.5. Metode pengumpulan data
Bagian ini
menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
penyusunan karya tulis tersebut.Pengumpulan data dapat dilakukan
melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.
1.6. Definisi operasional
Pada bagian ini
penulis dapat menjelaskan definisi dari fariabel yang dipakai dalam tulisan.
Definisi operasional bersifat teknis, artinya istilah tersebut yang dipakai
dalam makalah tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi uraian yang menjawab rumusan masalah secara terperinci didasarkan atas
data-data dan informasi dari berbagai sumber.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka adalah daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan
bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam
penulisan makalah.
Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan
daftar pustaka, meliputi:
a. Nama pengarang
b. Tahun penerbitan
c. Judul dan subjudul (jika ada)
d. Tempat penerbitan
e. Nama penerbit
Cara menulis daftar pustaka :
1. Jika nama pengarang terdiri atas dua
kata, kata kedua harus didahulukan. Misalnya, Amin Santoso ditulis
Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda titik(.) Nama gelar tidak perlu
dicantumkan.
2. Tahun terbit buku diakhiri tanda titik
(.)
3. Judul buku dan subjudul (kalau ada)
ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan diakhiri tanda titik (.)
4. Kota penerbit diakhiri tanda titik (.)
5. Nama penerbit buku diakhiri tanda
titik (.)
Contoh :
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung:
Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri
1, 2, 3.Bandung: Pustaka Prima.
2. PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS
ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala
alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena
hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali
mengalami retroduksi.
A. Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan
antaralain adalah sebagai berikut :
1. Tahap
Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal
ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik
ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih
misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber
daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah
ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya
masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a) Pemilihan masalah atau topik dan
mempertimbangkan
1. Topik yang akan di pilih harus yang
ada di sekitar penulis.
2. Topik yang di pakai harus topik yang
paling menarik dari topik yangada.
3. Pembahasan harus terpusat pada segi
lingkup sempit dan terbatas.
4. Memilki data dan fakta yang obyektif
dan mencukupi.
5. Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya meskipun sedikit.
6. Harus memiliki sumber acuan atau bahan
kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b) Pembatasan topik atau penentuan judul
a. Pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
b. Penentuan judul dapat dilakukan
sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya
ilimiah tersebut.
c. Penentuan judul karya ilmiah harus
dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa),
why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
d. Pembuatan kerangka karangan (outline).
e. Membimbing untuk memulai menyusun
kerangka karangan.
f. Membuat pedoman penulisan karya ilmiah
sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
g. Pembuatanrencana daftar isi dari karya
ilmiah. 2.
2. Tahap
Pengumpulan Data
`Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari
informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan
dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan
rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam
tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara
lain sebagai berikut :
a. Pencarian berbagai keterangan dari
bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b. Pengumpulan keterangan dari
pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c. Pengamatan langsung (observasi) ke
obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d. Melakukan percobaan di labolatorium
atau pengujian data di lapangan.
3. Tahap
Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap
selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita
melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber
media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita
mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam
karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka
karangan yang telah ditetapkan.
4. Tahap
Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat
diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih
kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam
karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat,
penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5. Tahap
Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah
tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus
diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian
karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a. Segi kerapian dan kebersihan karya
ilmiah itu.
b. Tata letak (layout) unsure-unsur dalam
format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar
isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
3. RANCANGAN USULAN PENELITIAN
1. Pengertian
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian adalah
langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian
adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang
pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai
untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan
akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah
seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
2. Manfaat
rancangan usulan penelitian
1. Sebagai kerangka operasional
penelitian (blue print),
2. Menegaskan kedalaman (intensitas) dan
keleluasaan (ekstensitas) penelitian,
3. Memperkirakan penelitian yang akan
dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya,
4. Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
3. Bentuk
rancangan usulan penelitian
Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk
memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
1. Skripsi.
2. Makalah untuk seminar, simposium, dan
pertemuan ilmiah lainnya.
3. Karangan ilmiah.
4. Tesis magister/disertasi doctor.
5. Laporan proyek.
4. Bobot
dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai
dari 6 aspek :
1. Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat
diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari
jawabannya serta juga harus nyata adanya.
2. Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga
hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan-
kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan
beralasan kuat.
3. Metodologi penelitian akurat
Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan
juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi
penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah.
4. Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang
digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut
jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi
metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga
sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian
orisinal.
5. Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu
penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh.
6. Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika
(flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan
dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara
konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat
yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih
epektiif rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam
proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan
makalah
adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara
menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta
data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan
hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai
untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara
mandiri.
5. Rancangan
usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
· Bagian Awal
Ø Judul penelitian yang direncanakan
akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll).
Ø Identitas penyusun rancangan.
Didahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau
identitas lainnya yang dianggap penting.
Ø Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….
· Bagian Utama
Ø Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam
judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah
perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang
memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan
permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus
memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Penjelasan mengenai mengapa masalah
yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang
menarik, penting dan perlu diteliti.
2. Beberapa bukti bahwa masalah tersebut
belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3. Letak masalah yang akan diteliti itu
dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Ø Tujuan dan kegunaan penelitian.
secara eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan
tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang
diharapkan.
Ø Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar
pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.
Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil
observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
Ø Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian
itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas
dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”
Ø Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pendekatan dan bentuk/cara yang
dipakai untuk meneliti.
b. Penjelasan tentang populasi serta
rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c. Metode pengumpulan data dan alat
pengambil data yang akan digunakan.
d. Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau
ada.
e. Alat-alat perlengkapan yang akan
dipakai, kalau ada.
f. Teknik atau model analisis yang akan
dipakai.
g. Rancangan aturan-aturan untuk menerima
atau menolak hipotesis.
Ø Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu
pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan
tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat
secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian
menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Tahap-tahap penelitian yang akan
dilakukan.
2. Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
3. Rincian kegiatan untuk tahap
masing-masing.
· Bagian Akhir
Ø Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah
dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama
penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat
dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan
penelitian.
Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah
seperti disebutkan dibawah ini :
a. Untuk
buku :
ü Nama penulis
ü Tahun penerbitan
ü Judul buku
ü Nama penerbit
ü Tempat penerbitan.
b. Untuk
jurnal :
ü Nama penulis
ü Tahun penerbitan
ü Judul tulisan
ü Nama jurnal
ü Jilid ( dan nomor )
ü Halaman
c. Untuk
sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
d. Cara
menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
Ø Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun
rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
ü Nama lengkap dan derajat akademik
ü Tempat dan tanggal lahir
ü Pangkat dan jabatan
ü Riwayat pendidikan tinggi
ü Karya ilmiah
ü Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
ü Penghargaan ilmiah, bila ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://kasihfalentina.blogspot.co.id/2015/05/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html
Ø http://ankyfadwiasdi.blogspot.com/2013/06/guna-rancangan-usulan-penelitian-serta.html
Ø http://www.hanyacontoh.com/2014/07/contoh-laporan-penelitian-sederhana.html
https://fauziahfia.wordpress.com/2015/01/17/laporan-ilmiah/
https://fauziahfia.wordpress.com/2015/01/17/laporan-ilmiah/
http://megaputriagustina.blogspot.co.id/2015/12/konsep-menulis-laporan-ilmiah-proses.html
No comments:
Post a Comment